Saat pertama kali masuk dunia rekaman tentu kita akan banyak sekali berkenalan dengan software-software baru untuk memproses audio dan musik. Di antaranya adalah DAW (Digital Audio Workstation) yang merupakan software utama untuk membuat lagu dan mengeditnya. Namun semakin lama kita bergelut dengannya ternyata ada jenis software lain yang lazim digunakan dalam dunia musik. Software itu bernama VST (Virtual Studio Technology).
Asiknya ternyata VST ini memiliki tampilan yang unik-unik. Banyak VST yang meniru tampilan audio processor analog. Seperti compressor, EQ, bahkan ampli gitar juga ditiru bentuknya dengan persis. Namun seiring berjalannya waktu ternyata ada jenis lain dari VST yang sangat penting juga, yaitu VSTi. Huruf I di sini bermakna instrument.
Jadi kalau dibedakan bisa dibilang VST adalah Virtual Efek yang berfungsi memanipulasi signal audio yang kita proses dengan mengubah frekuensi, volume, menghasilkan delay/reverb, membuat distorsi, dan seterusnya. Ingat, efek yang dihasilkan tergantung dari material audio yang diproses. Kalau audionya memang sangat jelek, maka VST semahal apapun tak akan bisa merubahnya menjadi cakep.
Amplitube: meniru muka dari ampli Marshall |
CLA compressor: tiruan Waves dari compressor analog |
Bedanya VST instrument adalah Virtual Efek yang menghasilkan suara dari dirinya sendiri. Suara yang dihasilkan bisa jadi apapun: drum, gitar, synthesizer, bass, perkusi, orkestra. Semuanya menjadi mungkin dengan teknologi ini. Digabung dengan teknologi MIDI, kita bisa membuat lagu dari blank canvas. Dari awal kosong blong DAW hingga menjadi musik lengkap semua instrumen, bahkan meski hanya bermodalkan mouse saja. Jika ada budget lebih gunakan piano MIDI controller agar lebih mudah merekam velocity dan notes.
EuroBass: Bass virtual menggunakan MIDI |
SSD 5: Virtual Drum gratis dari Steven Slate |
Composer dan musik producer biasa memanfaatkan VSTi untuk membuat demo sebuah lagu sebelum latihan atau rehearsal menjelang proses rekaman. Jadi mereka datang latihan tidak dengan tangan kosong, tapi sudah membuat demo lagu lengkap dengan MIDI controller dan VSTi. Perkara nanti saat latihan akan berubah lagi tidak masalah, karena hal itu sangat wajar dengan adanya kreatifitas para musisi dan kemampuan masing-masing untuk aransemen dan improvisasi. Sebuah video behind the scene sangat bagus dapat kita lihat dari channel Master Agus Hardiman saat merekam lagu Indonesiaku dengan vokal Steven Kwa dan drum oleh Ikmal Tobing.
Kalian tentu kenal juga dengan Eka Gustiwana. Composer muda yang sering viral dengan merubah pidato orang terkenal menjadi musik ini juga menggunakan teknologi MIDI dan VSTi. Dalam videonya terbaru ia membuat remix dari lagu viral polisi "Terpesona" dengan memanfaatkan beberapa VSTi synthesizer dan juga SampleTank 3. Di video lain ia juga membuat cover lagu legendaris OST dari anime detektif Conan menggunakan Sample Tank 3 dan Kontakt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar