Setiap mixing engineer pasti memiliki cara kerja masing-masing sehingga memudahkan mereka untuk bekerja mendapatkan hasil maksimal meskipun dalam waktu yang singkat. Ya benar, waktu singat dengan hasil yang bagus!
Dibandingkan bekerja asal bergerak tanpa ada pedoman untuk melangkah, lebih baik kita kerja minimalis dengan terarah dengan pengaruh yang nyata. Hasilnya jelas - lebih sedikit usaha, hemat waktu, dan hasil yang luar biasa.
Dengan sistem ini kita akan merasa lebih percaya diri dan menghasilkan mixing yang lebih bagus. Namanya adalah:
Slow Focus Mixing
Banyak orang yang memulai mixing dengan kick dan bass lalu memproses instrumen lainnya satu per satu.
Tetapi sistem yang satu ini justru sebaliknya. Tinggalkan detail kecil seperti kick drum di akhir proses mixing.
Mulailah dengan gambaran besar - lalu dengan perlahan fokus ke detail-detail kecil sejalan dengan proses mixing. Atau dengan istilah lain:
TOP DOWN MIXING
Mulailah dengan menyeimbangkan volume dan panning. Naik-turunkan fader berdasarkan insting dan tegaslah, jangan takut salah.
Rasakan getaran dan karakter dari musik yang dibawakan. Lalu tentukan, instrumen mana yang paling penting dan harus menonjol? Track mana yang mengganggu dan perlu dibuang?
TAHAP PRA-MIXING: PERSIAPAN
Sebelum mulai cek volume setiap track (gain staging) dan aturlah project mixing yang akan digarap. Memberi nama yang singkat dan mudah diingat, memberi warna, membuat marker, termasuk hal yang harus digarap di sini.
Lalu buatlah folder bus per instrumen. Buat satu folder bus khusus bernama 'DRUMS' untuk sekian banyak track milik drum dan perkusi. Folder bus 'GUITARS' berisi semua track gitar elektrik dan akustik, dan seterusnya.
TAHAP PERTAMA: GAMBARAN BESAR
Naikkan fader mixer dan jadikan semuanya di panning ke tengah.
Putar reff akhir (yang paling rame) berulang-ulang dan mulailah menyeimbangkan volume antar track dan mematikan (mute) track yang kurang penting. Jangan ragu untuk tidak menggunakan sebuah track yang tidak berpengaruh baik kepada lagu. Tegaslah dan jangan takut.
Habiskan lebih banyak waktu dengan maksimal untuk menyeimbangkan volume. Inti dari mixing adalah pada tahap pertama ini.
TAHAP KEDUA: PROSES PADA GROUP/FOLDER BUS
Ingat, sistem ini bekerja dari gambaran besar dan terus ke bawah menuju detail yang lebih teliti...
Maka, lebih baik kita mulai dari master track, lalu folder bus, dan terakhir per track.
Ini adalah cara paling efisien yang menghemat waktu dan tenaga. Semuanya bisa beres dengan lebih sedikit plugin.
Pertama kita masukkan EQ pada master track. Hati-hati setting agak ekstrim akan merusak keseluruhan mixing kita. Cukup sentuhan ringan tapi bisa berdampak besar.
Contohnya jika lagu terasa agak bergemuruh dan tidak jelas, kita bisa memotong 2 db pada frekuensi sekitar 500-800 Hz. Agar lebih cerah kita angkat frekuensi tinggi beberapa db.
Setelah EQ selesai kita lanjut kepada compression. Terapkan beberapa db gain reduction yang ringan untuk memberi efek menyatu dan berkarakter pada lagu. Jangan terlalu keras mengkompres karena hasil mixing akan terasa seperti naik-turun dan tidak natural.
Setelah beres di master fader, lanjutkan pada folder bus lain yang membutuhkan EQ dan compressor - seperti folder drum dan gitar - dan folder lain yang membutuhkan perlakuan ekstra.
TAHAP KETIGA - EFEK PER TRACK
Beberapa instrumen butuh perlakuan istimewa. Semisal, kick yang perlu dicompress dan diatur EQ nya dengan setting khusus. Hal ini juga mencakup panning. Seperti panning tom dan Overhead.
Terapkan semua setting khusus yang dibutuhkan pada track-track tertentu yang tidak bisa dilakukan pada folder bus. Baik itu EQ, Compression, dan panning. Jangan lupa untuk selalu mengatur ulang keseimbangan volume setelah memasang efek.
Setelah beres, atur setting khusus lead vokal (vokal utama) sebelum menginjak tahap selanjutnya.
TAHAP KEEMPAT - PERCANTIK DENGAN MAKE-UP
Sekarang saatnya membuat beberapa sentuhan makeup dan hiasan.
Automasi pada volume dan panning bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas mixing. Ini sangat vital - atur penggunaan automasi dengan mendengar mixingan mentah berulang-ulang. Tentukan mana yang harus menonjol, mana yang harus dipindah panningnya, semua tergantung seleramu!
Efek juga bisa di automasi untuk penekanan bagian lagu, memberi kesan menarik dan karakter pada lirik. Cobalah untuk mengautomasi send level pada delay di bagian akhir vokal bernada tinggi. Atau automasi efek reverb yang semakin banyak saat teriak di reff. Semuanya tergantung seleramu!
TAHAP KELIMA - SENTUHAN AKHIR
Setelah sekian lama setting efek, saatnya untuk mengambil istirahat yang agak lama. Telinga perlu di-refresh di luar ruangan mixing dan terbebas dari speaker monitor agar kembali 'normal'. Setelah istirahat, nyalakan komputer dan DAW, sebelum memutar hasil mixing yang sudah jadi, matikan layar monitor, dan tulislah daftar masalah yang terdengar dari hasil mixing-mu saat mendengarkannya.
Semisal, masalah yang ditulis 'gitar rythm terlalu kencang saat reff', atau 'kick tenggelam dalam petikan bass'. Setelah selesai diputar, perbaiki masalah-masalah tadi satu per satu. Ulangi langkah ini beberapa kali hingga merasa puas dengan hasil mixing kita.
Untuk memudahkan dalam memahami sistem Slow Focus Mixing, tempelkan diagram ini pada tembok samping komputermu.
Sekian gambaran dari kerja sistem Slow Focus Mixing. Terus, apa kelebihannya dari cara biasa? Dengan sistem ini kita bisa mendapat hasil mixing lebih maksimal dalam waktu lebih cepat dan dengan lebih sedikit plugin. Ketika proses rekaman di awal sudah bagus, kita bisa mendapatkan hasil mixing bagus ketika memproses folder bus dan beberapa track saja. Sehingga kita tidak perlu membebani diri setting sekian banyak efek pada setiap track. Tentunya hasilnya akan lebih natural, orisinil, dan memuaskan!
Alhamdulillah min postingannya bermanfaat sekali. Kalo boleh tau mimin DAW nya pake reaper kah? Makasihh
BalasHapusYa Pake REAPER. Pilihan terakhir ane abis nyoba Cubase/nuendo, studioone, Pro tools, fl studio, dll. Enteng, tangguh, dan murah meriah...!
BalasHapusfolder bus itu yg mana gan..
BalasHapus